Jumat, 05 Agustus 2016

MASJID RAYA MEDAN


MASJID RAYA MEDAN



Masjid Raya Medan yang nama aslinya adalah Mesjid Raya Al-Mashun yang juga menjadi salah satu warisan dari Sultan Deli dari Sumatera Utara selain Istana Maimun. Masjid ini sampai sekarang masih digunakan oleh umat Muslim untuk beribadah dan berdoa setiap harinya. Sebagian dari bahan bangunan untuk mendekorasi masjid ini dibuat di negara Italia. Masjid Agung ini adalah masjid yang paling indah dan Masjid terbesar di Sumatera Utara. Masjid ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid  pada tahun 1906. Masjid Agung ini tidak jauh dari Istana Maimun dan hanya berjarak sekitar 200 meter dari Istana Maimun


Masjid Agung yang lainnya di Kota Medan selain Masjid Raya Medan adalah Masjid Labuhan, yang juga menjadi sebuah masjid warisan dari kesultanan Deli. Labuhan Deli dibangun pada tahun 1886. Masjid Labuhan ini merupakan salah satu masjid yang memiliki gaya India dan unik dengan memiliki kubah segi delapan. Masjid Labuhan ini terletak di kawasan jalan raya Medan - Belawan ke arah sebelah utara dari pusat kota Medan.


Kubah dari Mesjid Al Ma'sum atau Mesjid Raya Al-Mashun atau juga disebut dengan Masjid Raya Medan yang memiliki bentuk kubah segi empat yang datar serta di ujung atap memiliki dekorasi bulan sabit juga sudah biasa ditemukan pada bangunan-bangunan peninggalan Agama Islam yang lainnya seperti Mesjid dan menara, menurut para ahli dalam bidang tersebut, dekorasi bulan sabit sering dihubungkan sebagai symbol kedamaian, dimana Agama Islam disiarkan dan di sebarkan tanpa kekerasan.

Selain dari bentuk kubah, rencana, kurva (atap), hiasan bulan sabit pada puncaknya,adalah  pengaruh dari seni Islam yang jelas terlihat dalam ornamentasi, baik itu di dinding, langit-langit, tiang, dan permukaan yang melengkung dan memiliki banyak sekali dekorasi bunga dan tanaman yang berliku dan dicat dengan cat minyak. Ini adalah sebuah dekorasi floristik selain itu juga ditata untuk mengingatkan Tumpal dan motif mekara, dalam motif dekorasi ini juga melukis dengan gaya naturalistic, terkecuali motif bunga dan motif geometris, kombinasi antara Polygonal, Oktagonal dan dekorasi lingkaran juga sangat menarik.





Motif semacam ini banyak ditemukan di 
Masjid Raya Medan terutama pada dindingnya, permukaan yang melengkung, langit-langit dan lain sebagainya, ditemukan juga motif dalam bentuk tirai besi di jendela segi empat dan bentuk kurva yang mengingatkan kita pada motif ukiran dinding gaya India. Di Negara Indonesia, jenis dekorasi juga sering disebut dengan nama hiasan Terawangan atau Kerawangan, selain sebagai sebuah hiasan, Dekorasi dari hiasan ini juga berfungsi sebagai ventilasi.






Mungkin sekian postingan saya , semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar